3/09/2016
Hakiki Kehidupan
Lembar sejarah membuktikan, orang-orang besar umumnya memiliki
cita-cita tinggi. Anakku, bukan hanya itu, mereka berusaha mewujudkan
apa yang mereka cita-citakan dengan segenap upaya dan kesungguhan, dan
umumnya mereka mampu meraih cita-cita yang telah mereka canangkan.
Ada kisah lain, tentang empat pemuda dengan cita-cita mereka. Suatu
kali, Abdullah bin Umar, Urwah bin Zubair, Mushab bin Zubair dan Abdul
Malik bin Marwan ra. berkumpul di pelataran ka’bah. Mushab yang bicara
pertama kali dengan mengatakan,”Bercita-citalah kalian.” Sahabat yang
enggan mengatakan cita-citanya, meminta Mushab terlebih dulu
menyampaikan cita-citanya.
Mushab bertutur,”Aku ingin kaum muslimin bisa menaklukkan wilayah
Irak, aku ingin menikahi Sakinah puteri Husein dan Aisyah binti Thalhah
bin Ubaidillah.” Tahukah anakku, apa yang kemudian hari berlaku atas
Mushab? Allah SWT memperkenankannya memperoleh apa yang ia cita-citakan.
Urwah bin Jubair kemudian menceritakan harapannya. “Aku ingin
menguasai ilmu fikih dan hadits.” Subhanallah, Urwah kemudian dikenal
sebagai salah satu tokoh ulama fikih dan banyak meriwayatkan hadits.
Abdul Malik bin Marwan mengungkapkan cita-citanya. Ia menyatakan
keinginannya untuk menjadi khalifah. Dan anakku, Abdul Malik bin Marwan
kemudian menjadi khalifah di masa Daulah Umawiyah yang dikenal sebagai
khalifah yang memiliki ilmu yang luas dan taat beribadah.
Terakhir, Abdullah bin Umar menegaskan cita-citanya. Tahukah anakku,
apa cita-cita Abdullah bin Umar? Cita-citanya adalah, surga!
Ambillah hikmah terbaik dari kisah itu. Apa yang
menjadi cita-cita mereka? Cita-cita yang tinggi dan besar. Apakah engkau
mengetahui, bagaimana mereka bisa mencapai cita-cita itu? Mereka
mencapainya dengan perjuangan dan pengorbanan yang sungguh-sungguh
diiringi dengan mental yang luar biasa. Bukan dicapai dengan menumbuhkan
keminderan, kekalahan bahkan keputusasaan. Kekuatan tekad yang mereka
miliki disertai dengan kerja keras juga doa kepada Allah SWT membuat
mereka mampu mencapai apa yang mereka inginkan.Perhatikan apa yang sejarah tulis mengenai perjuangan Umar bin Abdul
Aziz. Kala diangkat menjadi pemimpin, ia tanggalkan kemewahan-kemewahan
yang pernah dinikmatinya. Ia ganti kemewahan itu dengan segenap
kesederhanaan. Ia bahkan meminta keluarganya untuk turut serta hidup
dalam kesederhanaan itu. Yunus bin Syuaib bahkan berkata, “Sebelum
menjadi khalifah, tali celananya masuk ke dalam perutnya yang besar.
Namun, ketika dia menjadi khalifah, dia sangat kurus. Bahkan jika saya
menghitung jumlah tulang rusuknya tanpa menyentuhnya, pasti saya bisa
menghitungnya.” Bukan hanya itu, Umar bin Abdul Aziz juga dikenal
sebagai pemimpin yang menolak suap dalam bentuk apapun. Subhanallah..
Allah SWT memperkenankan Umar bin Abdul Aziz memperoleh keinginannya
untuk menjadi khalifah dan Umar menjalankannya dengan penuh kesungguhan,
perjuangan dan pengorbanan untuk menngapai cita-cita yang lain, surga!
Bercita-citalah! Pancangkan cita-citamu setinggi
mungkin. Iringi ia dengan kesungguhan, perjuangan dan pengorbanan untuk
menngapainya. Semoga Allah SWT merahmatimu dengan memperkenankan
cita-cita itu terwujud.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment