6/10/2016

PENGORBANAN ADIK KEPADA KAKAKNYA (KISAH NYATA)

Angella dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.

“Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara.




Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!”

Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.

Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!”

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!”

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat,tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku.

Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama,saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik…hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap airmatanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?”

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku.” Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!” Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.” Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang.”

Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang.

Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas). Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!”

Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?”

Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…”

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.”

Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis.

Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku.

“Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!” Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..”

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya.

“Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya.

“Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…”

Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.

Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau.

Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu saja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.”

Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. “Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?”

Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!” “Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggamtanganku.

Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa berpikir ia menjawab, “Kakakku.”

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku.Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu.

Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.”

Semoga Cerita Kisah Nyata yang inspiratif dan Mengharukan di atas dapat kita ambil hikmah dan pelajaran yang terkandung di dalamnya. Terima kasih

KEUTAMAAN SHALAT TARAWIH DARI HARI PERTAMA SAMPAI HARI KE-30



Dari Sayyidina Ali bin Abi Tholib bahwa dia berkata : Nabi Muhammad SAW ditanya tentang keutamaan-keutamaan tarawih di bulan Romadhon, kemudian Beliau bersabda :



1. Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.

2. Dan pada malam kedua, ia diampuni, dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin.

3. Dan pada malam ketiga, seorang malaikat berseru dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat.

4. Pada malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Quran).

5. Pada malam kelima, Allah Ta’ala memeberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.

6. Pada malam keenam, Allah Ta’ala memberikan pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.

7. Pada malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa As. dan kemenangannya atas Fir’aun dan Haman.

8. Pada malam kedelapan, Allah Ta’ala memberinya apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahin as

9. Pada malam kesembilan, seolah-olah ia beribadat kepada Allah Ta’ala sebagaimana ibadatnya Nabi saw.

10. Pada Malam kesepuluh, Allah Ta’ala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.

11. Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.

12. Pada malam keduabelas, ia datang pada hari kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.

13. Pada malam ketigabelas, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.

14. Pada malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.

15. Pada malam kelima belas, ia di doakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.

16. Pada malam keenam belas, Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.

17. Pada malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.

18. Pada malam kedelapan belas, seorang malaikat berseru. Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu.

19. Pada malam kesembilan belas, Allah mengangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.

20. Pada malam kedua puluh, Allah memberi pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan sholihin (orang-orang yang sholeh).

21. Pada malam kedua puluh satu, Allah membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.

22. Pada malam kedua puluh dua, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.

23. Pada malam kedua puluh tiga, Allah membangun untuknya sebuah kota di dalam surga.

24. Pada malam kedua puluh empat, ia memperoleh duapuluh empat doa yang dikabulkan.

25. Pada malam kedua puluh lima , Allah Ta’ala menghapuskan darinya azab kubur.

26. Pada malam keduapuluh enam, Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.

27. Pada malam keduapuluh tujuh, ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.

28. Pada malam keduapuluh delapan, Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.

29. Pada malam kedua puluh sembilan, Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.

30. Dan pada malam ketiga puluh, Allah ber firman : Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hambaKu.

Akhirnya, semoga amal ibadah kita diterima dan kita mendapatkan pangkat dan derajat dari Allah sebagai seorang yang bertaqwa. http://produkwish.com/

(Sumber Hadist dari Kitab Durotun Nasihin Bab Keistimewaan Bulan Romadhon karya Syaikh Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir Al-khaubawiyiyi) 

6/09/2016

Wajib bagi seluruh sekolah dan pesantren untuk mendata kondisi ekonomi para siswa dan santri-santrinya

12741988_483389941848239_5284199219347780369_n
Razia Mendadak, Siswi SMA Ini Mati-matian Enggan Buka Tasnya. Ternyata Isinya. . .
Inilah "Kisah Nyata "Tas Siswi SMA" Ini Membuat Menangis Siapa Saja yang Membacanya"
Dari kisah ini bisa dijadikan pelajaran bagi manusia agar dapat lebih peka dan peduli dengan lingkungan sekitarnya, baik itu dengan kerabat sendiri, teman maupun tetangga.
Lebih lengkapnya, simak kisahnya berikut ini:
Pihak sekolah SMA Putri di kota Shan'a' yang merupakan ibu kota Yaman menetapkan kebijakan adanya pemeriksaan mendadak bagi seluruh siswi di dalam kelas.
Sebagaimana yang ditegaskan oleh salah seorang pegawai sekolah bahwa tentunya pemeriksaan itu bertujuan merazia barang-barang yang dilarang dibawa ke dalam sekolah.
Mulai dari telepon genggam yang dilengkapi dengan kamera, foto-foto, surat-surat, alat-alat kecantikan dan lain sebagainya. Yang mana seharusnya memang sebuah lembaga pendidikan sebagai pusat ilmu, bukan untuk hal-hal yang tidak baik.
Lantas pihak sekolah pun melakukan sweeping di seluruh kelas dengan penuh semangat. Mereka keluar kelas, masuk kelas lain.
Sementara tas para siswi terbuka di hadapan mereka. Tas-tas tersebut tidak berisi apapun melainkan beberapa buku, pulpen, dan peralatan sekolah lainnya.
Semua kelas sudah dirazia, hanya tersisa satu kelas saja. Dimana kelas tersebut terdapat seorang siswi yang menceritakan kisah ini. Apa gerangan yang terjadi?
Seperti biasa, dengan penuh percaya diri tim pemeriksa masuk ke dalam kelas. Mereka lantas meminta izin untuk memeriksa tas sekolah para siswi di sana. Pemeriksaan pun dimulai.
Di salah satu sudut kelas ada seorang siswi yang dikenal sangat tertutup dan pemalu. Ia juga di kenal sebagai seorang siswi yang berakhlak sopan dan santun.
Ia tidak suka berbaur dengan siswi-siswi lainnya, ia suka menyendiri, padahal ia sangat pintar dan menonjol dalam belajar.
Ia memandang tim pemeriksa dengan pandangan penuh ketakutan, sementara tangannya berada di dalam tas miliknya !
Semakin dekat gilirannya untuk diperiksa, semakin tampak raut takut pada wajahnya. Apakah sebenarnya yang disembunyikan siswi tersebut dalam tasnya?
Tidak lama kemudian tibalah gilirannya untuk diperiksa. Dia memegangi tasnya dengan kuat, seolah mengatakan demi Allah kalian tidak boleh membukanya!
Kini gilirannya diperiksa, dan dari sinilah di mulai kisahnya.
"Buka tasmu wahai putriku.." ucap salah seorang tim pemeriksa
Siswi tersebut memandangi pemeriksa dengan pandangan sedih, ia pun kini telah meletakkan tasnya dalam pelukan.
"Berikan tasmu.." ucapnya lagi.
Ia menoleh dan menjerit, "Tidak...tidak...tidak.."
Perdebatan keduanya pun terjadi sangat tajam.
"Berikan tasmu.." ... "Tidak.." ... "Berikan.." ... "Tidak.."
Apakah sebenarnya yang membuat siswi tersebut menolak untuk dilakukan pemeriksaan pada tasnya?
Apa sebenarnya yang ada dalam tas miliknya dan takut dipergoki oleh tim pemeriksa?
Keributan pun terjadi dan tangan mereka saling berebut. Sementara tas tersebut masih dipegang erat dan para guru belum berhasil merampas tas dari tangan siswi tersebut karena ia memeluknya dengan penuh kegilaan !
Spontan saja siswi itu menangis sejadi-jadinya. Siswi-siswi lain terkejut. Mereka melotot.
Para guru yang mengenalnya sebagai seorang siswi yang pintar dan disiplin (bukan siswi yang amburadul), mereka terkejut melihat kejadian tersebut.
Tempat itu pun berubah menjadi hening.
Ya Allah, apa sebenarnya yang terjadi dan apa gerangan yang ada di dalam tas siswi tersebut. Apakah mungkin siswi tersebut.... ??
Setelah berdiskusi ringan, tim pemeriksa sepakat untuk membawa siswi tersebut ke kantor sekolah, dengan syarat jangan sampai perhatian mereka berpaling dari siswi tersebut supaya ia tidak dapat melemparkan sesuatu dari dalam tasnya sehingga bisa terbebas begitu saja.
Mereka pun membawa siswi tersebut dengan penjagaan yang ketat dari tim dan para guru serta sebagian siswi lainnya.
Siswi tersebut kini masuk ke ruangan kantor sekolah, sementara air matanya mengalir seperti hujan.
Siswi tersebut memperhatikan orang-orang disekitarnya dengan penuh kebencian, karena mereka akan mempermalukannya di depan umum!
Karena perilakunya selama satu tahun ini baik dan tidak pernah melakukan kesalahan dan pelanggaran, maka kepala sekolah menenangkan hadirin dan memerintahkan para siswi lainnya agar membubarkan diri.
Dan dengan penuh santun, kepala sekolah juga memohon agar para guru meninggalkan ruangannya sehingga yang tersisa hanya para tim pemeriksa saja.
Kepala sekolah berusaha menenangkan siswi malang tersebut. Lantas bertanya padanya, "Apa yang engkau sembunyikan wahai putriku..?"
Di sini, dalam sekejap siswi tersebut simpati dengan kepala sekolah dan membuka tasnya !
Detik-detik yang menegangkan..
Ya Allah, apa sebenarnya benda tersebut ?
Coba tebak.. ?
Di dalam tas tersebut tidak ada benda-benda terlarang atau haram, atau telepon genggam atau foto-foto, demi Allah, itu semua tidak ada !
Tidak ada dalam tas itu melainkan sisa-sisa roti.
Yah, itulah yang ada dalam tas tersebut!
Setelah mengorek informasi dari siswi tersebut seputar roti itu.
Setelah merasa tenang, siswi itu berkata, "Sisa-sisa roti ini adalah sisa-sisa dari para siswi yang mereka buang di tanah, lalu aku kumpulkan untuk kemudian aku sarapan dengan sebagiannya dan membawa sisanya kepada keluargaku,"
"Ibu dan saudari-saudariku di rumah tidak memiliki sesuatu untuk mereka santap di siang dan malam hari bila aku tidak membawakan untuk mereka sisa-sisa roti ini,"
"Kami adalah keluarga fakir yang tidak memiliki apa-apa. Kami tidak punya kerabat dan tidak ada yang peduli pada kami,"
Inilah yang membuat dirinya menolak untuk membuka tas, agar tidak dipermalukan di hadapan teman-temanku di kelas. Dia takut teman-temannya terus mencelanya di sekolah, sehingga kemungkinan hal tersebut menyebabkannya tidak dapat lagi meneruskan pendidikan karena rasa malu.
"Maka saya mohon maaf sekali kepada Anda semua atas perilaku saya yang tidak sopan.."
Saat itu juga semua yang hadir menangis sejadi-jadinya, bahkan tangisan mereka berlangsung lama di hadapan siswi yang mulia tersebut.
Maka tirai pun ditutup karena ada kejadian yang menyedihkan tersebut, dan mereka berharap tidak orang lebih banyak lagi yang menyaksikannya.
Karenanya wahai saudara dan saudariku, ini adalah satu dari tragedi yang kemungkinan ada di sekitar kita, baik itu di lingkungan dan desa kita sementara kita tidak mengetahuinya atau bahkan kita terkadang berpura-pura tidak mengenal mereka.
Wajib bagi seluruh sekolah dan pesantren untuk mendata kondisi ekonomi para santri-santrinya agar orang yang ingin membantu keluarga fakir miskin dapat mengenalinya dengan baik.
Kita memohon kepada Allah agar tidak menghinakan orang yang mulia dan memohon pada-Nya agar Dia selalu menjaga kaum Muslimin di setiap tempat. (Sumber Majalah Islam Internasional Qiblati)

5/18/2016

Tujuh Amalan Yang Pahalanya Terus Mengalir

bagusokeh-300x242

AMAL jariyah adalah sebutan bagi amalan yang terus mengalir pahalanya, walaupun orang yang melakukan amalan tersebut sudah wafat. Amalan tersebut terus memproduksi pahala yang terus mengalir kepadanya.

Hadis tentang amal jariyah yang populer dari Abu Hurairah menerangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu sedekah jariah, ilmu yang berman­faat, dan anak saleh yang mendoakannya” (HR. Muslim).

Selain dari ketiga jenis perbuatan di atas, ada lagi beberapa macam perbuatan yang tergolong dalam amal jariah.
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya diantara amal kebaikan yang mendatangkan pahala setelah orang yang melakukannya wafat ialah ilmu yang disebar­luaskannya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (kitab-kitab keagamaan) yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah yang dibangunnya untuk penginapan orang yang sedang dalam perjalanan. sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang banyak, dan harta yang disedekahkannya” (HR. Ibnu Majah).

Di dalam hadis ini disebut tujuh macam amal yang tergolong amal jariah sebagai berikut.

  1. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang bermanfaat, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal, seperti diskusi, ceramah, dakwah, dan sebagainya. Termasuk dalam kategori ini adalah me­nulis buku yang berguna dan mempublikasikannya
  2. Mendidik anak menjadi anak yang saleh. Anak yang saleh akan selalu berbuat kebaikan di dunia. Menurut keterangan hadis ini, kebaikan yang dipeibuat oleh anak saleh pahalanya sampai kepada orang tua yang mendidiknya yang telah wafat tanpa mengurangi nilai/pahala yang diterima oleh anak tadi.
  3. Mewariskan mushaf (buku agama) kepada orang-orang yang dapat memanfaatkannya untuk kebaikan diri dan masyarakatnya.
  4. Membangun masjid. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi SAW, ”Barangsiapa yang membangun sebuah masjid karena Allah walau sekecil apa pun, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga” (HR. al-Bukhari dan Muslim).Orang yang membangun masjid tersebut akan menerima pahala seperti pahala orang yang beribadah di mas­jid itu.
  5. Membangun rumah atau pondokan bagi orang-orang yang bepergian untuk kebaikan. Setiap orang yang memanfaatkannya, baik untuk istirahat sebentar maupun untuk bermalam dan kegunaan lain yang bukan untuk maksiat, akan mengalirkan pahala kepada orang yang membangunnya.
  6. Mengalirkan air secara baik dan bersih ke tampat-tempat orang yang membutuhkannya atau menggali sumur di tempat yang sering dilalui atau didiami orang banyak. Setelah orang yang mengalirkan air itu wafat dan air itu tetap mengalir serta terpelihara dari kecemaran dan dimanfaatkan orang yang hidup maka ia mendapat pahala yang terus mengalir.
  7. Semakin banyak orang yang memanfaat­kannya semakin banyak ia menerima pahala di akhirat. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membangun sebuah sumur lalu diminum oleh jin atau burung yang kehausan, maka Allah akan mem­berinya pahala kelak di hari kiamat.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Majah).
  8. Menyedekahkan sebagian harta. Sedekah yang diberikan secara ikhlas akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda. [islampos/Sumber : Ensiklopedi Hukum Islam/sudah tahukah anda (adm)

4/14/2016

Kisah wanita ta’at beribadah namun tak bisa masuk surga karena ‘menyepelekan’ hal ini

Al-Kisah diceritakan, ada seorang wanita yang dikenal taat dalam beribadah. Dia sangat rajin melakukan ibadah wajib maupun sunnah. Hanya ada satu kekurangannya, ia tak mau berjilbab menutupi auratnya.
Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum, seraya menjawab: “Insya Allah yang penting hati dulu yang berjilbab.” Sudah banyak orang yang menanyakan maupun menasihatinya. Tapi jawabannya tetap sama.

Hingga suatu malam ia bermimpi sedang berada disebuah taman yang indah. Rumputnya sangat hijau. Berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan bagaimana segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih.
Airnya kelihatan melintas di pinggir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya. Ada beberapa wanita di situ yang terlintas juga menikmati pemandangan keindahan taman.
Foto Ilustrasi


Ia pun menghampiri salah satu wanita tersebut. Wajahnya sangat bersih, seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut. “Assalamu’alaikum saudariku…” “Wa’alaikum salam…, selamat datang wahai saudariku…” “Terimakasih, apakah ini syurga?” Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan wahai saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum surga.”

“Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini…” Wanita itu tersenyum lagi kemudian bertanya, “Amalan apa yang bisa membuatmu kembali wahai sudariku?” “Aku selalu menjaga shalat, dan aku menambah dengan ibadah-ibadah sunnah. Alhamdulillah.”
Tiba-tiba jauh diujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka, dan ia melihat beberapa wanita yang di taman tadi mulai memasukinya satu per satu. “Ayo, kita ikuti mereka!” Kata wanita itu sambil setengah berlari. “Apa di balik pintu itu?” “Tentu saja surga wahai saudariku…”

Larinya semakin cepat. “Tunggu… tunggu aku…” Ia berlari sekancang-kencangnya, namun tetap tertinggal. Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum padanya. Namun ia tetap saja tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari sekuat tenaga.

Ia lalu berteriak, “Amalan apa yang engkau lakukan sehingga engkau tampak begitu ringan?” “Sama denganmu wahai saudariku…” Jawab wanita itu sambil tersenyum. Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu, “Amalan apalagi yang engkau lakukan yang tidak aku lakukan?” Wanita itu menatapnya dan tersenyum lalu berkata, “Apakah engkau tidak memperhatikan dirimu apa yang membedakan dengan diriku?”
Ia sudah kehabisan nafas, tak mampu lagi menjawab, “Apakah engkau mengira bahwa Rabbmu akan mengizinkanmu masuk ke surga-Nya tanpa jilbab penutup aurat?” Kata wanita itu. Tubuh wanita itu telah melewati, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar memandangnya dan berkata, “Sungguh disayangkan, amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini. Cukuplah surga hanya sampai di hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati.”

Ia tertegun… lalu terbangun… beristighfar lalu mengambil wudhu. Ia tunaikan shalat Malam, menangis dan menyesali perkataannya dahulu.

Dan sekarang ia berjanji sejak saat ini ia akan MENUTUP AURATNYA.
Allah SWT Berfirman “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin, ‘hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal karena mereka tidak diganggu. Dan ALLAH adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al- Ahzab: 59)
Berjilbab adalah perintah langsung dari ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala, lewat utusan-Nya yakni baginda Nabi Besar Muhammad Rasulullah Saw. Yang namanya perintah dari ALLAH adalah wajib bagi seorang hamba untuk mematuhi-Nya. Dan apabila dilanggar, ini jelas ia telah berdosa.

Semoga cerita di atas mengilhami bagi wanita yang belum berhijab. Karna berhijab bukan sekedar menjadi identitas seorang musimah saja tapi ini adalah kewajiban yang harus di kerjakan. Semoga bermanfaat buat semua

Inilah yang Sering Diungkapkan Manusia Jelang Kematian

Proses menuju kematian manusia memang dipenuhi dengan misteri. Tidak satupun dari kita mengetahui kapan malaikat maut akan menjemput. Menjelang ajal, biasanya manusia memberikan tanda-tanda akan pergi jauh melalui tindakan atau pun perkataan. Namun biasanya tanda-tanda ini baru disadari oleh orang-orang terdekatnya setelah manusia tersebut meninggal.

Baru-baru ini  Lembaga Survei Perfect Choice Funerals mengadakan penelitian untuk mengetahui apa yang dilakukan dan dikatakan orang sebelum meninggal dunia. Survei dilakukakan terhadap 2.198 orang yang ditinggalkan oleh kerabat terdekat dalam kurun waktu satu tahun. Hasil survei ini secara umum menemukan bahwa orang yang akan meninggal, selalu memberikan pesan kecil kepada orang terdekatnya.

Seperti dikutip dari Independent, sebanyak 29 persen responden menyatakan bahwa menjelang ajal orang akan sering
mengungkapkan betapa mereka ingin orang yang ditinggalkan bisa hidup bahagia. Sedangkan 17 persen lainnya menginginkan agar orang yang akan mereka tinggalkan menjalani hidup dengan bebas tanpa perasaan menyesal.

Masalah hubungan dengan orang terdekat memang paling banyak disampaikan orang ketika menjelang ajal yakni 62 persen. Dilanjutkan dengan masalah karir sebanyak 56 persen, keluarga 43 persen, dan pendidikan sebanyak 39 persen.

Umumnya responden juga mendapat saran tentang cinta sebanyak 83 persen dan cara bagaimana menjaga hubungan dengan orang disekitar mereka dari orang yang meninggalkan mereka. Sementara itu enam persen dari peserta survei mengaku telah mendapat pelajaran dari orang yang meninggal itu. 21 Persen lainnya diminta untuk belajar dari kesalahan dalam hidup.

Juru bicara  Perfect Choice Funerals, mengatakan, “Banyak orang yang meninggalkan pesan kecil bagi keluarga sebelum mereka meninggal dunia. Mereka melakukan hal ini karena ingin orang-orang yang mereka tinggalkan hidup bahagia.”

“Saran akan bagaimana menjalani hubungan dengan orang sekitar adalah yang paling umum dalam kondisi seperti ini, seperti yang kami temukan dalam riset kami,” demikian pernyataan lembaga tersebut.

“Ini adalah kesempatan terakhir bagi mereka yang ditinggalkan untuk mengetahui apa yang dipikirkan orang yang menjelang ajal dan banyak yang berusaha memanfaatkannya untuk berbagi tentang pemikiran mereka.”


5 Hari di Surga dan Neraka

Kehidupan yang hakiki adalah kehidupan di akhirat. Allah telah
menyediakan dua pilihan untuk hidup di akhirat, yakni surga dan neraka. Surga merupakan tempat yang dipenuhi kenikmatan dan kebahagiaan. Sedangkan, neraka adalah tempat yang dipenuhi dengan kesengsaraan.


5 hari di surga dan neraka akan memberikan kita gambaran bagaimana keadaan surga dan neraka yang sesungguhnya. Selain itu, kita bisa tahu siapakah yang akan menghuni surga ataupun neraka. Setelah mengetahui hal ini, diharapkan jika kita bisa memperbaiki kesalahan dan menjadi orang yang lebih baik lagi.

Sudah banyak dalil dalam Al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan mengenai kehidupan akhirat ini, mulai dari bagaimana gambaran tempatnya dan siapa saja yang akan menjadi penghuni di dalamnya dan inilah gambaran kehidupan surga dan neraka.

Seperti yang kita tahu, surga merupakan tempat yang indah dan banyak kenikmatan di dalamnya. Allah menyediakan surga dengan tingkatan tertentu sesuai dengan amal ibadahnya. Namun, serendah apapun tingkatan surga itu masih terdapat banyak kenikmatan dari Allah. Sebuah dalil menjelaskan bahwa istana atau rumah yang dibangun di dalam surga terbuat dari bahan-bahan mulia, seperti berlian, permata dan emas. Selain itu, apa yang kita inginkan pasti Allah akan memenuhinya. Bahkan, Allah telah menyediakan bidadari cantik dan tampan yang akan menyambut kedatangan di dalam surga dan juga melayani apa saja keinginan kita.

Untuk memperoleh segala kenikmatan itu, kita harus berusaha menjadi orang yang lebih baik. Surga disediakan bagi hamba Allah yang beriman
dan bertaqwa. Mereka yang melakukan perintah Allah dengan ikhlas dan menjauhi larangan-Nya sebagai tanda cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Meskipun tidak mudah, tapi ingatlah kenikmatan surga yang akan kita dapatkan jika menjadi orang bertaqwa. Surga dan neraka beserta penghuninya sangatlah berlawanan.

Sedangkan untuk neraka, di dalamnya terdapat banyak siksaan yang amat pedih. Sama seperti surga, neraka juga memiliki tingkatan sesuai dengan perbuatan maksiat yang diperbuatnya. Sewaktu di dunia, mungkin orang-orang ini merasakan kesenangan semu sehingga lupa bahwa di akhirat kelak mereka akan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Serendah apapun tingkatan neraka, siksaan di dalamnya sangatlah menyakitkan. Makanan dan minuman untuk penghuni neraka adalah nanah, darah, air mendidih, dan hal-hal lain yang mengerikan. Bahkan, beberapa di antara mereka yang disiksa dengan dipotong lidahnya, ditusuk bagian duburnya hingga tembus dan masih banyak lagi siksaan yang akan diberikan.

Berbeda dengan surga yang sulit untuk menggapainya. Untuk masuk neraka, tidak diperlukan usaha yang lebih karena pada dasarnya manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Bahkan secara sadar mereka berbuat maksiat. Orang-orang yang akan menghuni neraka adalah mereka yang selalu ingkar terhadap nikmat Allah. Mereka yang tidak mau tunduk dan patuh terhadap perintah Allah. Mereka justru senang dalam melakukan perbuatan dosa. Satu hal yang perlu kita perhatikan adalah terdapat dosa kecil atau besar yang terkadang kita lakukan tanpa sadar. Hal inilah yang dapat menjerumuskan kita masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya.

Sebagai seorang muslim, kita harus selalu memperdalam ilmu agama, terutama tentang surga dan neraka dalam Islam agar dapat membedakan perbuatan mana yang diperbolehkan dan perbuatan mana yang dilarang. Terkadang, masih banyak dosa yang dilakukan oleh manusia karena mereka tidak tahu bagaimana ilmu dan hukumnya. Selagi kita masih memiliki waktu untuk memperbaiki diri, maka pelajarilah ajaran agama lebih mendalam lagi. Demikian 5 hari di surga dan neraka


Kisah Nyata Jenazah Wanita Muda Ini Tidak Bisa Di Masukan Ke Tiang Lahat, Ternyata Ini Dosanya!

Kejadian ini merupakan kejadian diluar dari nalar pikiran 
kita. Kejadian ini merupakan kejadian dalam proses pemakaman seorang perempuan yang berasal dari negara Malaysia yang sangat sulit dimasukkan kedalam linag lahat.

Kisah ini berawal ketika beberapa warga mengantarkan jenazah yang sudah dimasukkan kedalam keranda. Meskipun keranda jenazah tersebut diangak oleh enam orang, keranda tersebut masih terasa berat. Sehingga harus ditambah dua orang lagi untuk mengantarkan jenazah tersebut ke tempat pemakaman umum. Dilansir dari Laman eberita.org (12/11).

Sesampainya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) hujan turun sehingga membuat tanah di sekitar pemakaman menjadi licin dan ada beberapa warga yang sempat tergelincir. Sepanjang proses pemakaman, isak tangis keluarga
dan saudara-saudaranya pecah mengiringi kepergian sang jenazah.
Tukang gali kubur yang sudah berusia 55 tahun sudah berpengalaman dalam pekerjaan itu selama 20 tahun dan sudah berpengalaman dalam menentukan lokasi dan ukuran dari seorang jenazah yang akan dikebumikan.

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! Bacaan takbir tersebut keluar dari semua warga yang mengantarkan jenazah tersebut setelah terjadi satu kejadian aneh.
Jenazah perempuan yang diketahuibernama Simati tersebut ternyata sudah 3 kali ingin dikebumikan namun tidak muat. Padahal tukang gali kubur juga sudah dua kali melebarkan tempat tersebut dari ukuran yang awal. Setelah beberapa kali gagal untuk dikebumikan seorang ustaz meminta kepada salah satu anggota keluarga untuk mengumandangkan azan dalam pemakaman jenazah tersebut. Setelah itu, jenazah tersebut baru bisa dikebumikan.

Beberapa laporan menyebutkan kejadian tersebut benar-benar terjadi di sebuah desa di Negeri Malaysia tepatnya pada tahun 2010. Berdasarkan tetangga Simati, Almarhumah semasa hidupnya suka mengumpat dan menfitnah seseorang tanpa adanya bukti. Selain itu, almarhumah tidak pernah menutup auratnya semasa hidupnya, dirinya suka memakai pakaian yang ketat yang memperlihatkan bentuk tubuhnya.

“Saya sebagai tetangga juga pernah menegur Simati dalam berpakaian, namun kami justru di caci maki serta dilempar dengan sepatu lantaran dia orang kaya,” ungkapnya.


Inilah Kerikil dalam Rumah Tangga Kita Yang Patut di Waspadai

Menikah merupakan jalan yang legal untuk mempertemukan
laki-laki dan perempuan. Bersatu karena ikatan agama dan komitmen membina rumah tangga yang berbasis ketauhidan. Mensegerakan bagi yang sudah memenuhi kriteria dan melayakkan bagi yang belum adalah keutamaan. Menikah adalah pintu untuk membuka gerbang peradaban.

Peradaban dibentuk oleh idealisme yang kokoh, mengakar  dalam dan menghunjam kuat. Di situlah dua insan yang telah terikat dalam ikatan pernikahan itu diuji. Seyogyanya mereka  mempersiapkan untuk itu. Menyiapkan generasi yang lebih baik. Sebagai bentuk kecintaan dan bekal bertemu Rabbnya.  Namun terkadang, ada kondisi di lapangan yang tidak sesuai harapan. Tak sedikit yang malah lupa dengan visi dan misi di awal-awal pernikahan mereka.  Lantas berjalan hambar  seperti keluarga-keluarga biasa. Apa yang membuat visi dan misi itu dilupakan? Dan bagaimana mengembalikan pada target-target semula?

Persiapan ilmu yang kurang. Ilmu sangat penting untuk menyelami samudra kehidupan berkeluarga. Laki-laki dan perempuan

diciptakan dengan karakter yang berbeda. Ketika Allah satukan dalam rumah tangga, maka sewajarnya perbedaan itu sudah bisa diantisipasi. Di sinilah kebesaran hati pasangan diuji. Psikologi suami istri bermain. Laki-laki cenderung diam dalam menyelesaikan masalah sedang perempuan sebaiknya. Saat masalah muncul, keduanya teguh pada tabiatnya. Jadilah rumah yang terkesan angker. Tak terselesaikan.

Itu baru satu hal. Belum lagi tentang parenting dan ilmu lain yang terkait.

Selainnya, kehidupan ekonomi yang belum stabil. Ekonomi yang belum stabil seringkali menjadi alasan bagi keluarga baru untuk mengupayakan sampai batas waktu kerja yang mungkin melebihi kebiasaan. Kelonggaran dalam komitmen yang disepakati inilah awal melemahnya kualitas idealismenya. Terlalu mentolerir karena alasan lelah, pulang larut yang berakibat pada merosotnya kualitas keimanan. Bangun mulai kesiangan, tahajud terlewat, puasa sunah pun jarang. Barangkali ini beberapa hal yang sering dialami

Maka celupkanlah keluarga itu dengat atmosfer keimanan yang kuat. Menginstal ulang niatan berkeluarga. Renungkanlah hakikat pernikahan. Ajaklah keluarga dalam kebaikan dengan kecintaan kepada agama yang utama. Pahami bahwa hakikat berkeluarga adalah untuk mendekatkan anggotanya pada Allah. Perlakukanlah keluarga sewajarnya. Sebagaimana pesan Umar bin Khaththab; mencintai dan membenci sewajarnya, jangan terlalu mencintai hingga membabi buta dan jangan pula membenci hingga menghilangkan kebenaran. Karena boleh jadi, keluarga kita akan menjadi ujian. Lihatlah segalanya dari kacamata agama. Mari kita jaga keluarga kita dari api neraka. Dengan daya yang kita bisa. [Keluargacinta]

Apakah suami istri akan kembali bersatu di surga kelak?.

Apakah suami istri akan kembali bersatu di surga kelak?. Pertanyaan
ini sering muncul dari para anggota keluarga yang merasa takut tidak akan bertemu keluarganya lagi di akhirat. Rasa takut akan berpisah dari keluarga membuat beberapa orang ingin berkumpul dengan keluarganya di akhirat kelak, yakni di surga. Lalu apakah bisa mereka masih bersatu lagi di akhirat?

Seorang istri kelak akan bersatu kembali bersama suaminya di surga nanti, terlebih mereka akan berkumpul dengan anak cucu dan keturunannya selagi keluarganya beragama Islam. Sebuah dalil menjelaskan bahwa Allah akan mempertemukan anak cucu dengan orang tertuanya di dalam surga kelak.

Doa malaikat juga mencerminkan hal ini, yakni dengan penjelasan bahwa umat muslim akan dimasukkan ke dalam surga ‘Adn bersama orang shaleh di antara nenek moyang, istri-istri, suami-suami, anak keturunannya.

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah akan mempersatukan umat muslim dengan anak keturunannya untuk menyejukkan pandangan karena kedudukan yang saling berdekatan. Seperti dalam kehidupan dunia ini, pasti kita akan merasa nyaman jika berada di dekat keluarga.

Allah akan menyamakan kedudukan mereka agar tenang. Apabila terdapat di antara mereka yang memiliki kebajikan lebih tinggi, maka Allah tidak akan mengurangi kedudukannya hingga setara melainkan Allah akan meninggikan kedudukan orang lain agar bisa setara. Sungguh besar karunia Allah dan kenikmatan-Nya pada kita.

Ketika seorang hamba masuk ke dalam surga, ia


bertanya dimanakah bapaknya, ibunya, suami atau istrinya, anak dan cucunya. Kemudian dijawablah bahwa keluarganya itu tidak memiliki kebajikan yang setara dengan hamba tersebut sehingga mereka berada di tempat yang berbeda. Hamba itu kemudian menjawab bahwa kebajikan yang ia miliki adalah untuknya dan keluarganya maka dipertemukanlah ia dengan keluarganya dengan kedudukan yang setara.

Pembahasan apakah suami istri kembali bersatu di surga kelak menunjukkan bahwa benar jika seorang istri berkumpul kembali dengan suami dan keluarganya di surga. Meskipun demikian, terdapat pendapat lain yang mengatakan jika seorang hamba yang dimasukkan ke dalam surga maka iri hati dan dengki akan dihapuskan di dalam hatinya sehingga mereka memilih untuk berpisah daripada bersatu lagi dengan keluarganya.

Pendapat ketiga mengatakan bahwa apabila seorang wanita belum menikah semasa hidupnya, maka Allah akan memberikan laki-laki terbaik sebagai jodohnya di dalam surga, begitu juga dengan laki-laki yang belum pernah menikah. Semua itu adalah kenikmatan yang diberikan oleh Allah pada para penghuni surga sehingga tidak ada seorang hamba pun yang lajang di dalam surga. Inilah maksud dari suami dan istri akan berkumpul kembali.

Selama hidup, pastilah semua orang tidak ingin berpisah dengan keluarganya. Tinggal bersama keluarga akan memberikan kenyamanan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ketakutan besar bagi seseorang untuk berpisah dari orang tersayangnya. Namun, apa daya jika Allah telah berkehendak untuk memisahkan hambanya dari hamba lain.

Sebagai seorang hamba, kita harus percaya bahwa takdir Allah lebih baik daripada sekedar kehendak kita karena Allah mengetahui apa yang tidak kita ketahui. Bersatu atau tidaknya kita dengan keluarga di hari kelak tidak lebih penting dari bersatunya kita dengan Rasulullah SAW sebagai umatnya. Namun, tak ada salahnya jika kita memohon dan berdoa kepada Allah untuk menyatukan keluarga dalam ridho Allah. Tak ada yang mustahil jika Allah berkehendak. Demikianlah jawaban atas pertanyaan apakah suami istri kembali bersatu di surga kelak.

4/09/2016

Kisah Sahabat Nabi : Karomah Ali Bin Abi Thalib RA


Ali bin Abi Thalib adalah sepupu Nabi Muhammad SAW. Karena ia adalah anak dari paman yang selalu membelanya dalam mendakwahkan agama Islam dimekkah (Abi Thalib). Ali juga menantu Rasulullah SAW. Beliau dinikahkan dengan putri Kesayangan Nabi Yang bernama Fatimah Az Zahra RA. Beliau memiliki keistimewaan yang luar biasa dalam sirah kehidupannya. Dia memiliki banyak keutamaan dan karomah. Namun Kali ini hanya beberapa kisah saja yang dapat kami disajikan. Semoga Ini dapat Menambah Keimanan Kita Kepada Allah SWT.



Kisah Pertama

Imam Fakhrurrazi menuliskan dalam kitabnya bahwa seorang budak kulit hitam mencuri milik seseorang. Budak tersebut pengikut setia Ali Bin Abi Thalib RA. Ketika diseret dihadapan Ali, Ali bertanya "Benarkah Engkau mencuri?" la menjawab, "Ya," maka Ali memotong tangannya. Budak itu berlalu dari hadapan Ali , kemudian berjumpa dengan Salman al-Farisi dan Ibnu al-Kawwa'. Ibnu al-Kawwa' bertanya, "Siapa yang telah memotong tanganmu?" Ia menjawab, "Amirul mukminin, pemimpin besar umat muslim, menantu Rasullah, dan suami Fatimah." Ibnu al-Kawwa' bertanya, "la telah memotong tanganmu dan kamu masih juga memujinya?" Budak itu menjawab, "Mengapa aku tidak memujinya? Ia memotong tanganku sesuai dengan kebenaran dan berarti membebaskanku dari neraka."


Salman mendengarkan penuturan budak itu, lalu menceritakannya kepada Ali. Selanjutnya Ali memanggil budak hitam itu, lalu meletakkan tangan yang telah dipotong di bawah lengannya, dan menutupnya dengan selendang, kemudian Ali memanjatkan doa. Orang-orang yang ada di sana tiba-tiba mendengar seruan dari langit, "Angkat selendang itu dari tangannya!" Ketika selendang itu diangkat, tangan budak hitam itu tersambung kembali dengan izin Allah. Bahkan tangan yang terpotong tersebut tampak lebih sempurna dari sebelumnya


Kisah ke-2

Siad bin Musayyab menceritakan bahwa ia dan para sahabat menziarahi makam-makam di Madinah bersama Ali . Ali lalu berseru, "Wahai para penghuni kubur, semoga dan rahmat dari Allah senantiasa tercurah kepada kalian, beritahukanlah keadaan kalian kepada kami atau kami akan memberitahukan keadaan kami kepada kalian." Lalu terdengar jawaban, "Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah dari Allah senantiasa tercurah untukmu, wahai amirul mukminin. Kabarkan kepada kami tentang hal-hal yang terjadi sepeninggal kami." All berkata, "Istri-istri kalian sudah menikah lagi, kekayaan kalian sudah dibagi, anak-anak kalian berkumpul dalam kelompok anak-anak yatim, bangunan-bangunan yang kalian dirikan sudah ditempati musuh-musuh kalian. Inilah kabar dari kami, lalu bagaimana kabar kalian?" Salah satu mayat menjawab, "Kain kafan telah koyak, rambut telah rontok, kulit mengelupas, biji mata terlepas di atas pipi, hidung mengalirkan darah dan nanah. Kami mendapatkan pahala atas kebaikan yang kami lakukan dan mendapatkan kerugian atas kewajiban yang yang kami tinggalkan. Kami bertanggung jawab atas perbuatan kami." (Riwayat Al-Baihaqi)

Kisah Ke-3

Dalam kitab Al-Tabaqat, Taj al-Subki meriwayatkan bahwa pada suatu malam, Ali dan kedua anaknya berada didekat Ka’bah, Hasan dan Husein r.a. mendengar seseorang bersyair:

Hai Zat yang mengabulkan doa orang yang terhimpit kezaliman…
Wahai Zat yang menghilangkan penderitaan, bencana, dan sakit …
Utusan-Mu tertidur di rumah Rasulullah sedang orang-orang kafir mengepungnya…
Dan Engkau Yang Maha Hidup lagi Maha Tegak tidak pernah tidur…
Dengan kemurahan-Mu, ampunilah dosa-dosaku…                 
Wahai Zat tempat berharap makhluk di Masjidil Haram…
Kalau ampunan-Mu tidak bisa diharapkan oleh orang yang bersalah…
Siapa yang akan menganugerahi nikmat kepada orang-orang yang durhaka.

Ali lalu menyuruh putranya mencari si pelantun syair itu. Pelantun syair itu datang menghadap Ali seraya berkata, "Aku, ya Amirul mukminin!" Laki-laki itu menghadap sambil menyeret sebelah kanan tubuhnya, lalu berhenti di hadapan Ali. Ali bertanya, "Aku telah mendengar syairmu, apa yang menimpamu?" Laki-laki itu menjawab, "Dulu aku sibuk memainkan alat musik dan melakukan kemaksiatan, padahal ayahku sudah menasihatiku bahwa Allah memiliki kekuasaan dan siksaan yang pasti akan menimpa orang-orang zalim. Karena ayah terus-menerus menasihati, aku memukulnya.

Karenanya, ayahku bersumpah akan mendoakan keburukan untukku, lalu ia pergi ke Mekkah untuk memohon pertolongan Allah. Ia berdoa, belum selesai ia berdoa, tubuh sebelah kananku tiba-tiba lumpuh. Aku menyesal atas semua yang telah aku lakukan, maka aku meminta belas kasihan dan ridha ayahku. Lalu ia pun berjanji memohonkan Ampunan Allah untukku. Beliau pun memaafkanku. Ketika beliau bersiap hendak pergi kemekah lagi, aku menyiapkan kendaraan untuk dinaikinya. Akan tetapi ditengah perjalanan beliau terjatuh dari punggung untanya dan terantuk dibatu. Ayahku pun Meninggal ditempat itu. “

Ali lalu berkata, "Allah akan meridhaimu, Jika ayahmu meridhaimu." Laki-laki itu menjawab, "Demi Allah, demikianlah yang terjadi." Kemudian Ali berdiri, shalat beberapa rakaat, dan berdoa kepada Allah dengan pelan, kemudian berkata, "Hai orang yang diberkahi, bangkitlah!" Laki-laki itu berdiri, berjalan, dan kembali sehat seperti sedia kala. Ali berkata, "Jika engkau tidak bersumpah bahwa ayahmu akan meridhaimu, maka aku tidak akan mendoakan kebaikan untukmu."

Kisah Ke-4

Kisah lainnya menceritakan bahwa Nabi Muhammad Saw menyuruh Abu Dzar memanggil Ali. Sesampai di rumah Ali, Abu Dzar melihat alat penggiling sedang menggiling gandum sendiri, padahal tidak ada seorang pun di sana. Kemudian Abu Dzar menceritakan hal tersebut kepada Nabi Saw Beliau berkata, "Hai Abu Dzar! Tahukah kau bahwa Allah memiliki malaikat-malaikat yang berjalan-jalan di bumi dan mereka diperintahkan untuk membantu keluarga Nabi Muhammad Saw." (kitab Is`af al-Raghibin)


Baca Juga Kisah Menarik Dibawah ini :
- Kisah Azan Terakhir Bilal RA Yang Mengharukan
- Sahabat Nabi Bertemu Wanita Tercantik Disurga
- Ketika Malaikat Penjaga Arsy Allah Lupa Bertasbih
- Kafir Setelah Dihidupkan Kembali Oleh Nabi Isa
- Kisah Mengharukan Pengemis Buta Yang Selalu Hina Rasulullah




Dahsyatnya Kedatangan Hari Kiamat


بسم الله الرحمن الرحيم

Salah satu peristiwa yang pasti akan terjadi di masa yang tidak akan lama lagi adalah datangnya waktu kehancuran dunia dan alam semesta seluruhnya. Peristiwa itu dikenal dengan nama hari kiamat. Pada hari itu, terjadi kehancuran dan kekacauan yang maha dahsyat. Tidak ada satu tempatpun yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk menyelamatkan diri dan tidak ada satu orangpun yang menyelamatkan orang lain. Masing-masing orang hanya memikirkan keselamatan diri sendiri.

Pada kesempatan ini, kami mencoba mengumpulkan ayat-ayat dari Al Qur`an yang khusus menerangkan tentang peristiwa yang sangat menakutkan tersebut. Tujuannya adalah untuk mengingatkan kita agar lebih waspada dan menambah keimanan kita kepada kekuasaan Allah tabaraka wa ta’ala.


Di sini, kami hanya membahas tentang peristiwa kiamat hanya pada saat terjadinya kehancuran alam semesta, yaitu ketika tiupan pertama sangkakala. Adapun tentang peristiwa hari kiamat yang terjadi setelah tiupan sangkakala kedua di padang mahsyar, maka kami tidak membahasnya di sini.

KEADAAN ALAM SEMESTA PADA SAAT DATANGNYA KIAMAT

1. QS Al Haqqah ayat 13-16:

فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ (13) وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً (14) فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ (15) وَانْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ

“Maka apabila sangkakala telah ditiup sekali, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu keduanya dibenturkan dengan sekali benturan, maka pada hari itu terjadilah hari kiamat dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah.”

2. QS Al Qiyamah ayat 7-11:

يَسْأَلُ أَيَّانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ (6) فَإِذَا بَرِقَ الْبَصَرُ (7) وَخَسَفَ الْقَمَرُ (8) وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ (9) يَقُولُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ (10) كَلَّا لَا وَزَرَ

“Manusia berkata: “Kapankah hari kiamat itu (terjadi)?” Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata: “Ke manakah tempat melarikan diri?” Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung!”

3. QS At Takwir ayat 1-14:

إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ (1) وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ (2) وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ (3) وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ (4) وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ (5) وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ (6) وَإِذَا النُّفُوسُ زُوِّجَتْ (7) وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ (8) بِأَيِّ ذَنْبٍ قُتِلَتْ (9) وَإِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْ (10) وَإِذَا السَّمَاءُ كُشِطَتْ (11) وَإِذَا الْجَحِيمُ سُعِّرَتْ (12) وَإِذَا الْجَنَّةُ أُزْلِفَتْ (13) عَلِمَتْ نَفْسٌ مَا أَحْضَرَتْ

“Apabila matahari dihancurkan, apabila bintang-bintang berjatuhan, apabila gunung-gunung dihancurkan, apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan), apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, apabila lautan mendidih, apabila ruh-ruh dipertemukan, apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya karena dosa apakah dia dibunuh, apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka, apabila langit dilenyapkan, apabila neraka Jahim dinyalakan, dan apabila surga didekatkan, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.”

4. QS Al Infithar ayat 1-5:

إِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ (1) وَإِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْ (2) وَإِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ (3) وَإِذَا الْقُبُورُ بُعْثِرَتْ (4) عَلِمَتْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ وَأَخَّرَتْ

“Apabila langit terbelah, apabila bintang-bintang jatuh berserakan, apabila lautan menjadikan meluap, dan apabila kuburan-kuburan dibongkar, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya.”

5. QS Al Insyiqaq ayat 1-5:

إِذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ (1) وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ (2) وَإِذَا الْأَرْضُ مُدَّتْ (3) وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ (4) وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ

“Apabila langit terbelah, dan ia patuh kepada Rabbnya (untuk terbelah), dan sudah semestinya langit itu patuh; dan apabila bumi diratakan dan ia melemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong, dan ia patuh kepada Rabbnya (melemparkan apa yang ada di dalamnya), dan sudah semestinya bumi itu patuh.”

6. QS Al Zalzalah ayat 1-5:

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا (1) وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا (2) وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا (3) يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا (4) بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا

“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat) dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?” Pada hari itu bumi menceritakan beritanya bahwasanya Rabbmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya.”

Dalam sebuah hadits, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

من سره أن ينظر إلى يوم القيامة كأنه رأي عين فليقرأ {إذا الشمس كورت} و {إذا السماء انفطرت} و {إذا السماء انشقت}

“Barangsiapa yang ingin melihat kepada (kedahsyatan) hari kiamat seolah-olah dia melihat dengan mata kepala sendiri, hendaklah dia membaca surat “idzasy syamsu kuwwirat” (At Takwir), “idzas samaa`u infatharat” (Al Infithar), dan “idzas samaa`u insyaqqat” (Al Insyiqaq).” [HR At Tirmidzi (3333) dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu. Hadits shahih.]

KEADAAN MANUSIA PADA SAAT DATANGNYA KIAMAT

Ayat-ayat di atas menerangkan tentang keadaan alam pada saat datangnya kiamat. Lantas bagaimana halnya dengan manusia itu sendiri? Bagaimanakah keadaan mereka pada saat datangnya kiamat? Ayat-ayat berikut ini menggambarkannya.

7. QS Al Hajj ayat 1-2:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ (1) يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ

“Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Rabb kalian, sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kalian melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui dari anak yang disusuinya, gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangatlah keras.”

8. QS ‘Abasa ayat 33-37:

فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّةُ (33) يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ (34) وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ (35) وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ (36) لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ

“Apabila datang suara yang memekakkan pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.”

9. QS Al Qari’ah ayat 1-5:

الْقَارِعَةُ (1) مَا الْقَارِعَةُ (2) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ (3) يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ (4) وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ

“Hari kiamat. Apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.”

Demikianlah beberapa ayat yang menerangkan tentang keadaan alam semesta dan manusia ketika sangkakala pertama ditiupkan dan ketika itulah hari kiamat yang telah dijanjikan itu tiba. Kita memohon kepada Allah agar diberikan akhir kehidupan yang baik (husnul khatimah). Amin Ya Rabbal 'alamin. 

Berapa Harga Waktu Ayah......

Pada suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja pukul 21.00 malam. Seperti hari-hari sebelumnya, hari itu sangat melelahkan baginya. Sesampainya dirumah ia mendapati anaknya yang berusia 8 tahun yang duduk di kelas 2 SD sudah menunggunya di depanpintu rumah. Sepertinya ia sudah menunggu lama.”Kok belum tidur?” sapa sang Ayah pada anaknya.

Biasanya si anak sudah lelap ketika ia pulang kerja, dan baru bangun ketika ia akan bersiap berangkat ke kantor di pagi hari.”Aku menunggu Papa pulang , karena aku mau tanya berapa sih gaji Papa?
”Lho,tumben, kok nanya gaji Papa segala? Kamu mau
minta uang lagi ya ?
”Ah, nggak pa, aku sekedar.. pengentahu aja…
”Oke, kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.400.000. setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja.
Jadi gaji Papa satu bulan berapa, hayo?!”Si anak kemudian berlari mengambil kertas dari meja belajar sementara Ayahnya melepas sepatu dan mengambil minuman.

Ketika sang Ayah ke kamar untuk berganti pakaian, sang anak
mengikutinya.”jadi kalau satu hari Papa dibayar Rp 400.000
utuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp 40.000 dong!””Kamu pinter, sekarang tidur ya..sudah malam!”
Tapi sang anak tidak mau beranjak.”Papa,aku boleh pinjam uang
Rp 10.000 nggak?

”Sudahmalam nak, buat apa minta uang malam-malam begini. Sudah, besok pagi saja. Sekarang kamu tidur…””Tapi papa…
”Sudah, sekarang tidur…” suarasang Ayah mulai meninggi.
Anak kecil ituberbalik menuju kamarnya.
Sang Ayah tampak menyesali ucapannya. 
Tak lama kemudian ia menghampiri anaknya di kamar. Anak itu sedang-terisak-isak sambil memegang uang Rp 30.000. Sambil mengelus kepala sang anak, Papanya berkata”Maafin Papa ya! kenapa kamu minta uang malam-malam begini.. besok kan masih bisa.

Jangankan Rp.10.000, lebih dari itu juga boleh. Kamu mau pakai buat beli mainan khan?”
”Papa,aku ngga minta uang. Aku pinjam…
nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajanku.
””Iya..iya..tapi buat apa??” Tanya sang Papa.”

Aku menunggu Papa pulang hari ini dari jam8. aku mau ajak Papa main ular tangga. Satu jam saja pa, aku mohon. Mama sering bilang, kalau waktu Papa itu sangat berharga. Jadi aku mau beli waktu Papa. Aku buka tabunganku, tapi cuma ada uang Rp30.000. tapi Papa bilang, untuk satu jam Papa dibayar Rp 40.000 karena uang tabunganku hanya Rp.30.000,- dan itu tidak cukup, aku mau pinjam Rp 10.000 dari Papa…”Sang Papa cuma terdiam.

Ia kehilangan kata-kata. Ia pun memeluk erat anak kecil itu sambil menangis Mendengar perkataan anaknya, sang Papa langsung terdiam, ia seketika terenyuh, kehilangan kata-kata dan menangis.. ia lalu segera merangkul sang anak yang disayanginya itu sambil menangis dan minta maaf pada sang anak..

”Maafkan Papa sayang…” ujar sang Papa.”Papa telah khilaf, selama ini Papa lupa untuk apa Papa bekerja keras… maafkan Papa anakku…” kata sang Papa ditengah suara tangisnya.

Si anak hanya diam membisu dalam dekapan sang Papa.

Semoga Allah memberi kasih sayang-Nya kepada kedua orang tua kita, sebagaimana beliau telah menyayangi kita yang menyanyangi sampai saat ini. 

Aamiin Ya Rabbal'Aalamiin

4/08/2016

Sunita Williams, seorang wanita
India pertama yang pergi ke bulan .

pada tanggal 9-07-2011.
Kembalinya dari bulan terus memeluk Agama Islam . Dia berkata : ''Dari Bulan seluruh Bumi kelihatan hitam dan gelap kecuali dua tempat yang terang dan bercahaya. Ketika aku lihat dengan Teleskop, ternyata tempat
itu adalah Mekkah dan Madinah.'' Di Bulan semua frekuensi suara tidak berfungsi, Tapi aku masih mendengar suara azan. Prof Lawrence E Yoseph :
Sesungguhnya kita telah berhutang besar kepada umat Islam dalam Encyclopedia Americana menulis : "Sekiranya orang-orang Islam berhenti mengerjakn tawaf ataupun solat di muka bumi ini, nescaya akan terhentilah perputaran bumi kita ini, kerana rotasi dari super konduktor yang berpusat di Hajar Aswad, tidak
lagi memancarkan gelombang elektromagnetik .

Menurut hasil penelitian dari 15 Universiti : Menunjukkan Hajar Aswad adalah batu meteor yang
mempunyai kadar logam yang sangat tinggi, iaitu 23,000 kali dari baja yang ada. Beberapa astronot melihat satu sinar yang teramat terang memancar dari bumi, dan setelah diteliti ternyata dari Kaa'bah. Super konduktor itu adalah Hajar Aswad, yang berfungsi bagai mikrofon yang sedang siaran dan jaraknya
mencapai ribuan km jangkauan siarannya.
Prof Lawrence E Yoseph - Fl Whiple menulis : "Sungguh kita berhutang besar kepada orang Islam, solat, tawaf dan tepat waktu menjaga super konduktor itu..."
Para astronot telah menemukan : bahawa planet Bumi itu mengeluarkan radiasi.bRadiasi yang berada di sekitar
kaa’bah ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan
Kaa’bah di alam.Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang
bernama ‘Zero Magnetism Area’, ertinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area
tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama
besarnya antara kedua kutub. Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan
hidup lebih lama, lebih sihat, dan tidak banyak dipengaruhi
oleh banyak kekuatan graviti. Sebab itu lah ketika kita mengelilingi Kaa’Bah, maka seakan-akan diri kita dicas berulangkali oleh suatu energi misteri dan ini adalah fakta yang telah
dibuktikan secara ilmiah.
Makkah juga merupakan pusat bumi. Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit. Ada beberapa ayat dan hadis nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah
berfirman : ‘Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak
dapat menembusinya melainkan dengan kekuatan.’ (arRahman:33).
Menurut riwayat Ibnu Abbas dan Abdullah bin Amr bin As, dahulu Hajar Aswad tidak hanya berwarna
putih tetapi juga memancarkan
sinar yang berkilauan. Sekiranya Allah subhanahu wata'ala tidak memadamkan kilauannya, tidak
seorang manusia pun yang sanggup mamandangnya. Dalam penelitian lainnya, mereka
mengungkapkan bahwa batu Hajar
Aswad merupakan batu tertua di
dunia dan juga blh mengembang
di dlm air. Di sebuah muzium di negara Inggeris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari
Ka’Bah ) dan pihak muzium juga
mengatakan bahwa bongkahan
batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem suria kita.Rasulullah ada bersabda : Hajar Aswad itu diturunkan dari syurga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa
anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam.
Subhanallah,
Alhamdulillah,
Laa Illaha illallah,
Allahu Akbar
Betapa bergetar hati kita melihat dahsyatnya gerakan tawaf haji dan Umrah. Ini adalah jawapan fitnah dan tuduhan jahiliah yang tdk didasari ilmu pengetahuan, iaitu mengapa kaum Muslimin solat ke arah kiblat dan bahawa umat Islam di anggap menyembah Hajar Aswad. Hanya Allah Yang Maha Kuasa Dan Segala-galanya..
Subhanallah ..
Kalau sedang online sebarkan ke
sesama muslim. (Bererti anda
telah membelanjakan hartamu di
jalan Allah)

KISAH INSPIRATIF;MENYEMBUNYIKAN KEBAIKAN SEPERTI HALNYA MENYEMBUNYIKAN KEBURUKAN

Ini adalah kisah dua sahabat yang terpisah cukup lama; Ahmad dan Zainal. Ahmad ini pintar, cerdas, tapi kurang beruntung secara ekonomi. Sedangkan Zainal adalah sahabat yang biasa saja, tapi keadaan orang tuanya mendukung karir masa depan.

Keduanya bertemu. Bertemu di tempat istimewa; koridor wudhu, koridor toilet sebuah masjid megah dengan arsitektur yang cantik, pemandangan pegunungan dengan kebun teh yang terhampar hijau di bawahnya. Sungguh indah mempesona.


Zainal, sudah menjelma menjadi seorang manager kelas menengah, necis, perlente, tapi tetap menjaga kesholihannya. Setiap keluar kota, ia menyempatkan singgah di masjid kota yang ia singgah. Untuk memperbaharui wudhu dan sujud syukur. Syukur masih mendapat waktu yang diperbolehkan shalat sunnah, maka ia shalat sunnah sebagai tambahan.
Ia tiba di Puncak, Bogor, mencari masjid. Sembari menepikan mobilnya, dan bergegas masuk ke masjid yang ia temukan.

Di sanalah ia temukan Ahmad. Terperangah. Ia tahu sahabatnya ini meski berasal dari keluarga tak berada, tapi pintar luar biasa.
Zainal tak sangka bila berpuluh tahun kemudian ia temukan Ahmad sebagai merbot masjid.
“Maaf, kamu Ahmad kan? Ahmad kawan Sekolah Menengah, dulu?”.
Yang disapa tak kalah mengenali. Keduanya berpelukan.
“Keren sekali kamu ya Mas… Mantap…”. Zainal terlihat masih dalam keadaan berdasi. Lengan yang digulung untuk persiapan wudhu, menyebabkan jam ber-merk terlihat oleh Ahmad. “Ah, biasa saja…”.
Zainal menaruh iba. Ahmad dilihatnya sedang memegang kain pel, khas merbot. Celana digulung, dan peci 8 dongak hingga jidat lebar terilhat jelas.
“Mad… Ini kartu nama saya…”.
Ahmad melihat. “Manager Area…”. Wah, keren."
“Mad, selepas saya shalat, kita bincang ya? Maaf, kalau kamu berminat, di kantor saya ada pekerjaan yang lebih baik dari sekedar merbot di masjid ini. Maaf…”.
Ahmad tersenyum. Ia mengangguk. “Terima kasih ya… Nanti kita bincang.
Sambil wudhu, Zainal tak habis pikir. Mengapa Ahmad yang pintar, kemudian harus terlempar dari kehidupan normal. Ya, meskipun tak ada yang salah dengan pekerjaan sebagai merbot, tapi merbot… ah, pikirannya tidak mampu membenarkan. Zainal menyesalkan kondisi negeri ini yang tak berpihak kepada orang yang sebenarnya memiliki talenta dan kecerdasan, namun miskin.


Air wudhu membasahi wajah… Sekali lagi Zainal melewati Ahmad yang sedang bebersih. Andai saja Ahmad mengerjakan pekerjaan ini di perkantoran, maka sebutannya bukan merbot. Melainkan “Office Boy”.
Tanpa sadar, ada yang shalat di belakang Zainal. Tampaknya shalat sunnah. Ya, Zainal sudah menunaikan shalat fardhu di masjid sebelumnya.
Zainal sempat melirik. “Barangkali ini kawannya Ahmad…”.
Zainal menyelesaikan doa secara singkat, ingin segera bincang dengan Ahmad.
“Pak”, tiba-tiba anak muda yang shalat di belakangnya menegur.
“Iya Mas..?”
“Bapak kenal dengan bapak Insinyur Haji Ahmad…?”
“Insinyur Haji Ahmad…?”
“Ya, insinyur Haji Ahmad…”
“Insinyur Haji Ahmad yang mana…?”
“Itu, yang barusan bincang dengan Bapak…”
“Oh… Ahmad… Iya. Kenal. Kawan saya dulu di SMP. Sudah haji?”
“Dari dulu sudah haji Pak. Dari sebelum beliau bangun masjid ini…”.
Kalimat datar yang cukup menampar hati Zainal… sudah haji… dari sebelum bangun masjid ini…
Anak muda tersebut menambahkan, “Beliau orang hebat Pak. Tawadhu’. Saya lah merbot asli di masjid ini. Saya karyawan beliau. Beliau yang bangun masjid ini. Di atas tanah wakaf pribadi. Beliau bangun masjid indah ini sebagai transit bagi siapapun yang hendak shalat. Bapak lihat mall megah di bawah sana? Juga hotel indah di seberangnya? … Itu semua milik beliau... Tapi beliau lebih suka menghabiskan waktunya di sini. Bahkan salah satu kesukaannya, aneh; senang menggantikan posisi saya. Karena suara saya bagus, kadang saya diminta mengaji dan azan saja…”.
Wah, entah apa yang ada di hati dan di pikiran Zainal…

Jika Zainal adalah kita, mungkin saat bertemu kawan lama yang sedang bersihkan toilet, segera beritahu posisi kita, siapa kita yang sebenarnya.
Atau jika kita adalah Ahmad, kawan lama menyangka kita merbot masjid, kita akan menyangkal, lalu menjelaskan secara detail begini dan begitu. Sehingga tahulah bahwa kita adalah pewakaf dan yang membangun masjid.
Kita bukan Haji Ahmad. Ia selamat dari rusaknya nilai amal, tenang, adem. Haji Ahmad merasa tidak perlu menjelaskan. Dan kemudian Allah yang memberitahu siapa sebenarnya. Orang yang ikhlas itu adalah orang yang menyembunyikan kebaikannya, seperti ia menyembunyikan keburukannya.